Gempa 6,0 SR Guncang Poso, Ratusan Rumah Rusak dan Ribuan Warga Mengungsi

DJALAPAKSINEWS – POSO, Sebuah gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter mengguncang wilayah Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis malam (24/7/2025) pukul 21.06 WITA. Gempa berkedalaman 10 kilometer ini berdampak signifikan pada tiga desa terdekat: Desa Tokilo, Desa Tindoli, dan Desa Tolambo.

Berdasarkan laporan cepat dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Poso, hingga pukul 21.30 WITA, kerusakan cukup parah dilaporkan terutama di Desa Tindoli, dengan 70 rumah mengalami kerusakan ringan dan 10 unit rumah rusak berat. Selain itu, satu gedung gereja, satu sekolah TK, dan satu unit mobil juga mengalami kerusakan.

Di Desa Tokilo, tercatat 21 rumah mengalami kerusakan ringan dan 4 rumah rusak berat. Sementara itu, data kerusakan di Desa Tolambo masih dalam proses pendataan oleh petugas.

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dilaporkan empat orang mengalami luka ringan: dua orang dari Desa Tindoli dan dua orang dari Desa Tolambo. Mereka telah mendapatkan penanganan awal dari petugas kesehatan setempat.

Dampak gempa memaksa ribuan warga mengungsi ke tempat aman. Tercatat:

Desa Tokilo: 596 jiwa dari 184 KK, termasuk 22 balita, 7 bayi di bawah 1 tahun, 85 lansia, 3 ibu hamil, dan 4 penyandang disabilitas.

Desa Tindoli: 887 jiwa dari 266 KK.

Desa Tolambo: 528 jiwa dari 159 KK, termasuk 33 balita, 82 lansia, 5 penyandang disabilitas, dan 4 ibu hamil.

Langkah Tanggap Darurat

BPBD Kabupaten Poso telah melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan, serta melakukan evakuasi warga. Saat ini tenda-tenda pengungsian telah didirikan di lokasi-lokasi aman, sementara tim terus memantau perkembangan dan kebutuhan warga terdampak.

Kebutuhan Mendesak

Sejumlah kebutuhan darurat dilaporkan sangat mendesak, antara lain:

Tenda, Light tower, Genset, Alas tidur, Selimut,Terpal, Makanan siap saji, Perlengkapan bayi, Obat-obatan, Situasi Terkini

Hingga saat ini, gempa susulan masih dirasakan di beberapa wilayah, menyebabkan warga memilih bertahan di tempat pengungsian. Situasi masih dalam status waspada, dan pemantauan terus dilakukan oleh BPBD dan aparat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap