Majlis Ta’lim Nur Janah Tekankan Praktek Ibadah dan Baca Tulis Arab Sejak Dini

Usai Maghrib, Anak-anak Jagalempeni Belajar Sholat dan Tulis Arab di Majlis Ta'lim Nur Janah

DJALAPAKSINEWS – BREBES, Suasana selepas Maghrib di Desa Jagalempeni Selatan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes tampak berbeda. Puluhan anak berbondong-bondong menuju sebuah ruangan sederhana di dekat masjid. Di sanalah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran Majlis Ta’lim Nur Janah, sebuah lembaga pendidikan nonformal yang berfokus pada pembiasaan ibadah dan baca tulis Arab.

Dipandu oleh seorang ustadz, kegiatan dimulai dengan melafalkan bacaan sholat seperti niat, doa iftitah, bacaan ruku’, sujud, i’tidal, hingga tasyahud. Anak-anak melafalkannya secara bersama-sama, sebelum melanjutkan ke kegiatan menulis dan membaca huruf Arab.

“Di sini pembelajaran utama adalah pembiasaan ibadah dan baca tulis Arab. Ini penting karena di sekolah formal pembelajaran ibadah sangat terbatas. Maka kami merasa terpanggil agar anak-anak terbiasa melakukan ibadah,” ujar Akhmad Sururi, Pembina Majlis Ta’lim Nur Janah, yang juga alumni Pondok Pesantren Lirboyo.

Kegiatan rutin ini dilaksanakan setiap hari setelah sholat Maghrib hingga menjelang Isya, dengan durasi sekitar satu jam. Anak-anak datang membawa buku dan alat tulis, langsung mengikuti pembelajaran setelah sholat berjamaah di masjid.

Menurut Sururi, kebiasaan beribadah dan mengenal huruf Arab perlu ditanamkan sejak usia dini. Ia menilai waktu selepas Maghrib sangat cocok, karena anak-anak cenderung tidak terlalu lelah dan belum terganggu oleh aktivitas bermain.

“Target kami, dalam tiga bulan mereka sudah lancar dalam praktek sholat. Sementara untuk baca tulis Arab bersifat berkelanjutan. Karena membaca dan menulis adalah kunci awal untuk memperoleh ilmu,” jelasnya.

Sekretaris MWC NU Wanasari yang turut memantau kegiatan ini mengapresiasi metode pendekatan yang digunakan. Ia mengakui tantangan zaman digital saat ini, di mana anak-anak lebih tertarik pada gadget dan permainan daring. Oleh karena itu, pendekatan lembut dan penuh kasih sayang menjadi kunci agar mereka tertarik belajar.

“Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih suka bermain, apalagi kalau sudah pegang HP, sulit lepas. Maka kami dekati mereka dengan bahasa santun agar mereka mau belajar dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, Majlis Ta’lim Nur Janah berharap dapat mencetak generasi muda yang tak hanya cakap dalam membaca dan menulis Arab, tetapi juga terbiasa menjalankan ibadah dengan benar sejak usia dini. (Red/Nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap